Sabtu, 14 Juli 2018

BUSINESS ENGLISH COMMUNICATION SKILLS and BUSINESS LETTERS


Lesson 1. Verbal dan Non Verbal Communication
Dalam dunia kerja tentunya akan berbeda cara pembawaan, dan bicara. Kita akan dihadapkan dengan beragam Business Communication Situations. Oleh karena itu, aspek yang pertama harus dipahamai dan dikuasai adalah verbal dan non verbal communication
Verbal Communication Types
1.  Language
2.  Tone and Style
3.  Intonation
4.  Stress
5.  Pausing
6.  Pace
7.  Volume
8.  Pitch   

Non Verbal Communication Types
1.   Appearance
2.  Eye Contact
3.  Facial Expressions
4.  Gestures
5.  Postures & positioning
6.  Body Language
7.  Silence

Lesson 2. Identify Interviews.

Setelah mengetahui dan memahami tentang verbal dan nonverbal communication, kita juga harus bisa mengidentifikasi tentang Business situation seperti apa yang sedang dihadapi. Disetiap kegiatan bisnis kita dituntut untuk aktif memberi saran untuk kemajuan perusahaan. Ada berbagai macam tantangan yang akan dihadapi. Beberapa hal penting yang patut diperhatikan saat berbicara didepan orang misalnya tentang Rhythm of speech, use stress and pausing, appropriate style and tone, & attitude.
Interview
Sebelum masuk sebuah perusahaan kita sebenarnya sudah dihadapkan dengan situasi bisnis. Bisnis yang dimaksud disini tentu bukan tentang profit oriented tetapi planning and negotiating yang kita lakukan terhadap pihak HRD. Interview sendiri ada beberapa macam bentuknya, one to one, one to many, many to many, collaborative, atau cooperative. Selain bentuknya yang berbeda biasanya job interview juga ada bebeapa tahap seperti interview psikologi, interview user, dan interview HRD. Untuk menghadapi sebuah job interview yang paling utama adalah persiapan disamping dibarengi dengan doa. Namun ada beberapa Important factors yang perlu diperhatikan oleh job seeker.

1.  Type of Interview and Audience Awarness
Kita harus siap dengan jenis dan situasi interview seperti apa yang akan dihadapi. Biasanya dalam sebuah rekrutmen sebuah pekerjaan akan diberitahu tentang alur atau tahapan dari rekrutment tersebut sehingga kita bisa mempersiapkan diri sebelumnya.
2.  Question Types
Dalam wawancara pada umumnya biasanya akan terbentuk format pertanyaan yang tidak akan berbeda jauh. Pertanyaan inerview akan diiawali dengan perkenalan diri, Interview Question (hal ini berkaitan dengan CV, dan Behavioral), dan pertanyaan yang bisa kita ajukan kepada interviewer.
3.  Speaking to Inform and persuade
Salah satu tujuan interview adalah untuk memaparkan kompetensi kita yang sudah kita tulis di selembar atau dua lembar CV. Disinilah bagian negotiating yang akan kita laluin kita akan berusaha untuk menjelaskan kemampuan kita agar dapat diterima diperusahaan tersebut. Lalu bagai mana untuk menjawabnya? Pada tahap interview kita akan ditanya mengenai Relevant, Experiences, Skill dan Achievments & awards. Untuk menjawab bagian ini kita bisa menggunakan DLCT Method, yaitu Did, Learned Contributed, Transfereed. ‘Did’ artinya kita menjelaskan tentang apa saja yang telah kita lakukan. ‘Learned’ artinya apa saja yang telah kita pelajari baik dari pendidikan formal maupun informal. ‘Contributed’ artinya apa saja yang telah kita bberikan dalam sebuah organisasi atau tempat kerja terdahulu. ‘Transfereed’artinya apa saja yang kelak akan kita berikan kepada perusahaan.

EXAMPLE CONVERSATION (INTERVIEWERS & INTERVIEWEE)
A è Good morning. Please have a seat. (Selamat pagi. Silahkan duduk.)
B è Good morning. (Selamat pagi.)
A è So, your name is Yasmin right? (Jadi, kamu yang bernama Yasmin?)
BèYes Mom. (Iya bu)
A èI am Widia, the head of human resource department in this company. (Saya Widia, kepala department sumber daya manusia dari perusahaan ini.)
Bè Nice to meet you Mom. (Senang bertemu dengan anda bu.)
A è Are you ready for the job interview? (Apakah kamu siap untuk wawancara kerja?)
B è Yes, I am ready Mom. (Ya, saya siap bu.)
A è How do you know about job vacancy in this company? What’s make you interested to apply as the Finance Manager in this company? (Bagaimana kamu tau tentang lowongan kerja di perusahaan ini? Apa yang membuat kamu tertarik untuk melamar sebagai Manajer Keuangan di perusahaan ini ?)
B è I read an advertisement on Newspaper The Post, Sunday edition. I interested to apply as the Finance Manager because I think that I am capable to be in that position. Besides, I am graduated from economic faculty with good GPA 3.90. 
(Saya membaca iklan di koran “The Post”, edisi hari Minggu. Saya tertarik untuk melamar sebagai Manajer keuangan karena saya rasa saya memiliki kemampuan untuk berada di posisi itu. Selain itu, saya juga lulusan Fakultas Ekonomi dengan IPK yang bagus 3.90.)
A è Do you have any job experiences at the same position? (Apakah kamu mempunyai pengalaman kerja dengan bidang yang sama?)
B è No Mom. I am a fresh graduate. (Tidak bu. Saya adalah lulusan baru.)
A è Do you have any computer ability? Can you speak other languages? (Apakah kamu memiliki kemampuan mengoperasikan komputer? Bisakah kamu berbicara dengan bahasa yang lainnya?)
B è Yes, I have. I can operate Ms.Word, Ms.Excel, Ms.Powerpoint, and Internet. I can speak Chinese and Japanese. (Ya, saya punya. Saya memiliki kemampuan mengoperasikan Ms.Word, Ms.Excel, Ms.Powerpoint, dan Internet. Saya bisa berbahasa Cina dan Jepang.)
A è That’s interesting. Where did you learn all that languages? (Itu menarik. Dimana kamu belajar semua bahasa itu?)
B è I took a course to learn that languages. (Saya mengambil kursus untuk mempelajari bahasa-bahasa tersebut.)
A è Very well. So, what is your strength and weakness point? (Bagus sekali. Jadi, Apa kelebihan dan kekurangan kamu?)
B è My strength is my spirit and my responsibility in doing something. I also like to learn new things. My weakness is I am afraid of height. (Kelebihan saya anda semangat dan rasa tanggung jawab saya dalam mengerjakan sesuatu. Saya juga senang untuk mempelajari hal baru. Kelemahan saya dalah, saya takut akan ketinggian.)
A è Well, it was a great time to have an interview with you. I thought you are a great candidate to  fill up the position. I will call you later after the board of directors make a decision. Thank you for coming Yasmin.
(Baiklah, sangat menyenangkan mewawancarai kamu. Saya rasa kamu adalah pilihan terbaik untuk mengisi posisi tersebut. Saya akan menghubungi kamu setelah dewan direksi membuat keputusan. Terima kasih sudah datang Yasmin.)
B è You are welcome. (Sama-sama)

Contoh Komunikasi Bisnis
            Salah satu contoh komunikasi bahasa inggris bisnis yaitu surat. Surat bisnis adalah surat yang digunakan baik perseorangan, instansi ataupun lembagaga organisasi yang isinya untuk menyampaikan pesan – pesan bisnis secara tertulis dengan menggunakan media tertentu baik via pos, faksimili maupun media internet. Surat bisnis memiliki banyak jenis misalnya surat bisnis penawaran, surat bisnis perkenalan, surat bisnis pesanan dan lain-lain.
            Meskipun teknologi informasi dan komunikasi berkembang begitu cepat dengan adanya telepon, telepon genggam, televisi, radio, telegram, feksimile, dan komputer, surat tampaknya masih merupakaan sarana penghubung atau komunikasi yang sangat penting bagi seseoran, kelompok, maupun organisasi pemerintah dan bisnis.
Selain sebagai sarana komunikasi, surat bisnis memiliki berbagai fungsi:
1.  Surat bisnis berfungsi sebagai wakil atau duta bagi pengiriman surat. Dalam kaitanya dalam dunia bisnis, surat bisnis berfungsi untuk pembawa pesan-pesan bisnis dari pengirim pesan ke pada pihak lain.
2.  Alat untuk menyimpan pembertitahuan, permintaan, atau permohonan, buah pikiran atau gagasan yang berkaitan dengan masalah-maslah bisnis. Misalnya: surat pemesanan produk, surat penagihan, surat penagihan produk baru, dll.
3.  Alat buktu tertulis (dokumen tertulis), Misalnya : surat perjanjian jual beli, surat perintah kerja, surat kerja sama, dll.
4.  Alat untuk mengingat, misalnya: surat bisnis yang diarsipkan. Pada aat dibutuhkan, surat-surat tersebut dapat dilihat dan dicek kembali untuk mengingat berbagai kegiatan yang telah dilakukan masa lalu atau sebelumnya.
5.  Bukti sejarah atau historis, misalnya surat izin pendirian usaha, surat kepailitan usaha, dan surat penggabungan usaha. Surat-surat bisnis tersebut menjadi catatan yang berharga sebagiai bukti historis dalam dunia bisnis.
6.  Pedoman kerja, misalnya :surat keputusan dan surat perintah. Surat tersebut berfungsi sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan bisnis.
7.  Media promosi bagi pengiriman surat.

Example 1:

Jakarta, April 20, 2016
Ms. Prisia Tanuwardana
Chief Executive Officer
Wardana Financial Firm
Kelapa Jaya Street number 12

Dear, Mr. Kaynan Jejaka
I am writing this letter to invite you in a business meeting, regarding to our cooperation. The topic that will be brought is about my intention and plan to do research and audit. I am as the leader of a financial firm expects the cleanness of my institution and keeping trust of my clients to invest their fund in my company. This meeting is confidential because I need to analyse the report of the audit by myself. I have arranged the schedule of the meeting.
Date : Friday, April 22, 2016
Time : 09.00 a.m. to 11 a.m.
Place : Prista Coffee Shop
Thank you very much for your attention. I hope that we could have great work together. We look forward to hearing from you soon.

Sincerely yours,

Ms. Prisia Tanuwardana
Chief Executive Officer
Wardana Financial Firm



Example 2:


PT PELITA JAYA
Jl. Sutarno No. 107 Jakarta Selatan
Telp. xxxx xxxxxx Fax. xxxxxx
===================================================================
Jakarta, 25th September 2016

Ms. Melani
Accounts Payable
The Harapan Store
Jl. Sudarmo No. 28
Jakarta

It has come to my attention that your company, The Cooking Store has been late with paying their invoices for the past three months.
In order to encourage our customers to pay for their invoices before the due date, we have implemented a discount model where we'll give you 3% off your invoice if you pay us within 15 days of receiving the invoice.
I hope that everything is going well for you and your company. You are one of our biggest customers, and we appreciate your business. If you have any questions, feel free to contact me at (xxxx) xxxxxx.

Sincerely,

Signature
Sukoco

Accounts Receivable







Referensi :

https://itech74.wordpress.com/2016/09/08/belajar-komunikasi-bisnis-pake-bahasa-inggris-part-1-business-english-communication-skills/
http://angeligatampubolon.blogspot.com/2016/11/contoh-surat-bisnis-dalam-bahasa.html
http://www.caramudahbelajarbahasainggris.net/2016/04/4-contoh-surat-bisnis-dalam-bahasa-inggris.html
http://faizrachim.blogspot.com/2015/04/komunikasi-bahasa-inggris-bisnis_98.html

Kamis, 12 Juli 2018

How to Run Start A Business?

\

Pada saat ini kemajuan teknologi semakin pesat, mendorong perekonomian dalam bidang bisnis yang semakin meluas. Keberhasilan dari suatu bisnis harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan setiap harinya, sehingga menjadikan persaingan bisnis semakin ketat. Peluang-peluang bisnis baru bagi pemula sangatlah banyak, namun harus dipertimbangkan matang-matang jenis bisnis, konsep bisnis dan tujuan bisnis itu sendiri sehingga mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Seorang pemula, harus mempelajari pengetahuan dan pemahaman tentang memulai dan menjalani bisnis agar nantinya bisnis yang dijalani menjadi lancar dan tetap bertahan.
Tujuan untuk memulai bisnis ini ialah supaya mendapat penghasilan tambahan dan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Biasanya bisnis ini hanya dikerjakan dirumah, dimana saja dan dengan waktu yang sangat flexible atau hemat waktu. Butuh atau tidaknya dalam pengelolaan bisnis sampingan ini merupakan tergantung dari kemampuan yang kita miliki. Dengan perencanaan keuangan yang tepat, dapat mengelola pengeluaran uang dengan baik dan memperhatikan mana kebutuhan yang penting terlebih dahulu.
Memulai usaha yang bisa anda bangun juga bermacam-macam menurut keahlian dan keinginan yang anda inginkan. Contohnya seperti bisnis online yang mengharuskan untuk memakai internet dan offline yang tanpa menggunakan internet. Biasanya bisnis offline merupakan bisnis yang banyak dijalankan di pedesaan, kalau bisnis online bisa dijalankan diperkotaan maupun di pedesaan.

Beberapa kelebihan dan kelemahan menjalani bisnis ini adalah sebagai berikut:
  1. Kelebihan yang utama adalah tidak memerlukan stock barang banyak, karena sudah berada di supplier.
  2. Dropship juga tidak butuh modal sedikit pun atau bisa dikatakan tanpa modal.
  3. Dapat dilakukan di waktu senggang atau luang.
Alasan yang paling sering di dengar tergolong sederhana yaitu merintis dan mengelola usaha sendiri tidak semudah yang dibayangkan. Selain harus memiliki mental sekuat baja, ada hal penting lain yang harus dipersiapkan agar hasilnya maksimal, apa saja?
      1. Tentukan jenis usaha
Sebelum memutuskan untuk merintis usaha sendiri, sangat penting untuk menentukan jenis usaha dan membaca peluang bisnis saat ini yang memiliki prospek cerah. Pilihlah jenis usaha yang sesuai dengan minat dan keahlian.
      2. Lakukan Survei
Setelah menentukan jenis usaha yang akan digeluti, langkah selanjutnya adalah melakukan survei dilapangan. Kenapa harus melakukan survei? Hal ini penting untuk mengetahui seberapa besar peluang usaha tersebut. Apakah memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi atau tidak.
Adapun hal yang harus dilakukan survei yaitu :
  • Tingkat Persaingan
Survei dilapangan bermanfaat untuk melihat tingkat persaingan usaha yang sejenis dengan usaha yang dilakukan. Seberapa banyak orang yang telah menjalani usaha tersebut. Disamping itu, harus mencari informasi bagaimana kualitas dan ciri khas produk, prosedur pelayanan dan harga yang mereka tawarkan. Dengan begitu, anda akan memiliki strategi untuk bersaing dengan para pengusaha yang sejenis.
  • Lokasi yang Strategis
Survei tempat atau lokasi juga perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dimana kira-kira lokasi yang sesuai dengan bisnis. Sebagai contoh, kita ingin membuka tempat fotocopy dan penjilitan buku. Pastinya kurang efektif jika ingin membuka usaha tersebut di komplek perumahan. Lokasi yang tepat untuk usaha tersebut adalah di daerah yang banyak terdapat tempat perkantoran dan sekolah. Oleh karena itu, pemilihan lokasi usaha wajib dilakukan jika ingin usaha berjalan dengan lancar.
  • Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen juga perlu diperhatikan. Sebisa mungkin jenis usaha yang memiliki banyak peminat dan daya beli yang tinggi dari konsumen. Sebagus apapun usaha yang dijalankan, jika daya beli konsumen rendah akan berpengaruh terhadap bisnis. Sama halnya dengan minat konsumen, jika hanya segelintir orang yang membeli produk yang ditawarkan, maka harus siap-siap gulung tikar.
      3. Menyiapkan Modal
Merintis usaha sendiri dari nol bukan berarti nol modal. Membutuhkan modal untuk mengawali usaha. Berapa modal yang anda butuhkan? Tergantung usaha yang ingin dibuka. Pada umumnya, usaha dengan modal kecil maupun besar hampir sama peraturannya. Kita harus tahu berapa modal yang dianggarkan untuk memulai usaha tersebut. Disamping itu, jangan habiskan seluruh modal untuk kebutuhan usaha yang akan dijalankan. Minimal sisihkan 40% modal sebagai dana cadangan. Hal ini untuk mengantisipasi jika usaha mengalami kegagalan. Kita bisa menggunakan sisa dana tersebut untuk membangun kembali atau mengganti usaha tersebut.
      4. Perencanaan yang matang
Merintis usaha sendiri dengan modal kecil bukan berarti asal-asalan. Butuh persiapan dan perencanaan yang matang dalam memulai usaha. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya kegagalan dalam sebuah usaha. Perlu diketahui, hampir semua kegagalan pelaku bisnis terjadi akibat kurangnya persiapan dan perencanaan yang baik dalam mengelola bisnis mereka. Jika sudah demikian, keuntungan tidak bisa diraup, modal pun habis. Cara melakukan perencanaan yang matang yaitu dengan perencanaan usaha yang mencakup penentuan visi, misi, strategi bisnis, tujuan, kebijakan, prosedur dan aturan serta anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah usaha atau bisnis tertentu.
      5. Definisikan Keunikan Produk
Dalam menjalani suatu usaha, harus bersaing dengan banyak pengusaha lain yang sejenis dengan usaha. Beberapa diantara mereka yang berhasil menarik begitu banyak konsumen tentunya mereka memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh usaha sejenis ditempat lain. Oleh sebab itu, definisikan keunikan produk yang akan ditawarkan pada konsumen.
      6. Pengelolaan Keuangan yang baik
Meskipun modalnya kecil, merintis usaha sendiri dari nol perlu pemahaman pengelolaan keuangan yang baik. Kita harus bisa memisahkan uang untuk bisnis dan uang pribadi. Sehingga bisa fokus dalam mengembangkan bisnis. Selain itu, meskipun bisnis telah lancar, jangan lantas berfoya-foya dengan membeli barang-barang yang sekiranya belum terlalu dibutuhkan. Lebih baik, fokus dalam memutarkan uang untuk memperbesar usaha agar memiliki omzet yang besar.
      7. Promosikan Produk dengan baik
Promosi bisa dilakukan dari mulut kemulut, menyebar brosur atau memasang iklan di koran lokal. Apalagi sekarang ini, para pebisnis semakin terbantu dengan hadirnya media sosial seperti Facebook, Twitter, Instragram, Whatsapp dan lain sebagainya. Manfaatkan media sosial yang ada untuk mempromosikan usaha anda. Disamping itu, banyak cara untuk semakin menarik minat pengunjung seperti memberi diskon, sediakan kupon atau voucher dan system beli 1 gratis 1 yang sering diterapkan beberapa toko besar.
Dalam mengembangkan usaha dari nol, memang dibutuhkan strategi pemasaran yang baik agar bisa bersaing dengan banyak pengusaha yang menawarkan produk sejenis dengan usaha.
      8. Membangun Jaringan (Networking)
Networking dapat diartikan membangun jaringan pertemanan dengan orang lain agar saling menguntungkan. Oleh karenanya, Networking memiliki peran penting dalam kelangsungan usaha. Sebaiknya berusahalah untuk membangun jaringan dengan pengusaha lain yang sejenis dengan usaha yang akan dirintis. Membangun jaringan dengan sesama rekan tidaklah membuat saingan bertambah. Justru mereka dapat membantu dalam meningkatkan promosi. Selain itu, kita bisa berbagi pengalaman bersama mereka. Jangan takut apalagi malu untuk bertanya seputar usaha. Belajar pada mereka yang sudah berpengalaman tentu dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang bisnis yang akan dijalani.
      9. Mendaftarkan Usaha
Dalam merintis usaha sendiri dari nol, memang harus banyak belajar. Selain menjaga kualitas produk, sistem manajemen dan strategi pemasaran yang baik. Kita juga harus patuh terhadap hukum. Sebaiknya, segera daftarkan usaha ke dinas Perindustrian dan Perdagangan di kota anda agar mendapat surat ijin usaha perdagangan (SIUP). Kegunaan SIUP adalah sebagai alat pengesahan yang diberikan pemerintah. Sehingga kegiatan usaha anda tidak terkendala dengan masalah perijinan.
      10. Mental yang kuat
Kunci keberhasilan dalam merintis usaha sendiri dari nol adalah mental yang kuat dan sikap pantang menyerah. Kita harus mampu melewati masa-masa sulit selama menjalankan usaha tersebut. Sementara menjadi bos dalam menjalankan usaha sendiri. Oleh sebab itu, harus bekerja ekstra keras, memiliki jadwal yang tidak menentu dan berfikir bagaimana caranya agar usaha dapat memberikan gaji yang layak. Memang bukan perkara mudah dalam merintis usaha sendiri dari nol. Butuh pengorbanan biaya dan waktu agar usaha bisa sukses seperti yang diinginkan. Ikuti langkah-langkah diatas agar kedepannya dapat sukses dalam menjalankan usaha.
      11. Action
Hal terpenting dari membangun bisnis adalah "memulai". Memang tidak gampang, tapi langkah pertama sangat diperlukan. Sukses bukan jatuh dari langit, ia tidak datang sendiri. Sukses didapat lewat perjalanan dan usaha tak kenal lelah. Jadi mulai pijakkan langkah pertama untuk menuju kesuksesan. Ini adalah elemen terpenting jika ingin membangun bisnis karena percuma semuanya sudah disiapkan tapi tidak take action.




Referensi :
https://kudo.co.id/blog/memulai-usaha
https://www.matahidup.com/10-langkah-merintis-usaha-sendiri-dari-nol/
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3915298/18-langkah-sukses-merintis-usaha
https://id.wikihow.com/Memulai-Usaha-Sendiri

The Importance of English in Information Systems



Thesis:
Information systems are systems that are often used for interaction between people, algorithmic processes, data, and technology. This term is used to refer not only to the use of information and communication technology organizations, but also to the ways in which people interact with this technology in support of business processes. 
The information is very important in everyday life, one of which the development of technology in information systems should be related to the things of English. The goal is to be able to communicate with everyone in the world to explain current technological developments and to tell about business with English.

Argument:
First, the importance of english in order to communicate with everyone. One of them in the field of information systems. All aspects in the field of information systems should use English, such as on computers, hardware, software, smart phones and the internet for business. 
Secondly, information systems can also help in creating the latest technology. To be able to develop technology becomes more sophisticated, we can use and read programming language in computer. However, the programming language on the computer must use English, if we can use English very well, then we can read in the computer and learn the grammar programming mistakes.

Conclusion:
So, based on the above discussion, it can be concluded that English is very important in everyday life in the field of information systems such as business. So start now not afraid to learn english, because english is a fun language, we can communicate with everyone in the world and help you to start a business.




References :
https://www.hec1pare.com/apa-sih-pentingnya-belajar-bahasa-inggris/
http://www.kuliahbahasainggris.com/perbedaan-analytical-exposition-vs-hortatory-exposition-beserta-contohnya/

Selasa, 10 Juli 2018

PASSIVE VOICE & CAUSATIVE HAVE



A.    Passive Voice

Pengertian Passive Voice!

Passive Voice (Kalimat Pasif) adalah kalimat yang subject-nya dikenai suatu pekerjaan atau menderita suatu. Dengan kata lain subject kalimat tersebut menjadi sasaran kegiatan yang dinyatakan oleh kata kerja. Dalam bahasa indonesia ciri-ciri kalimat pasif adalah kata kerjanya yang berawalan dengan “di-“ dan beberapa lagi memiliki awalan “ter-“ (tergantung pada konteks kalimat).
Active Voice (Kalimat Aktif) adalah kalimat yang subject-nya berbuat sesuatau atau melakukan suatu pekerjaan. Dalam bahasa indonesia ciri-ciri kalimat aktif adalah kata kerjanya selalu berawalan “me-“ dan beberapa lagi memiliki awalan “ber-“.
Bentuk dari Passive Voice (kalimat pasif) adalah : TO BE / BE + VERB 3
Passive Voice digunakan jika kita hanya ingin fokus pada kejadian bukan pada siapa yang melakukannya.
Contoh :
-  Active : The man is kicking the ball now.
   Passive : The ball is being kicked now.
   Passive Voice digunakan untuk menghindari suatu subjek yang semu (someone, somebody).
Contoh :
-  Active : Someone hit the mirror last night.
   Passive : The mirror was hit last night.
Note :
Dalam bahasa inggris terdapat beberapa kata kerja yang bisa memiliki 2 object, seperti: teach, pay, give, ask, tell, show, over.

Pola – Pola Passive Voice

1.  Simple Present Tense

Rumus:
Active : S + To Be (is, am, are)
Passive : S + To Be (is,am,are) + V3

Contoh :
Active : Bagas writtes a letter
Passive : a letter is written by bagas.

2.  Simple Past
Rumus :
Active : S + To Be (was,were) + v2
Passive : S + To Be (was, were) + V3

Contoh :
Actived : I eat fried rice yesterday
Passived : Fried rice was eaten by me yesterday

3.  Present Perfect
Rumus :
Active : S + To Be (has, have) + V3
Passive : S + To Be + been + V3

Contoh :
Active : We have been helping the poor people
Passive : The poor people have been being helped by us

4.  Past Perfect
Rumus :
Active : S + To Be (had) + V3
Passive : S + To Be + been +V3

Contoh :
Active : We had watched titanic movie
Passive : Titanic movie had been watched by us

5.  Present Progresive
Rumus :
Active : S + To Be (is, am, are) + v-ing
Passive : S + To Be + being +v3

Contoh :
Active : Nia is helping Tia.
Passive : Tia is being helped by Nia.

6.  Past Progresive
Rumus :
Active : S + To Be (was, were) + v-ing
Passive : S + To Be + being Not + V3

Contoh :
Active : Kirana was helping Dina
Passive : Dina was being helped by Kirana

B.  Causative Verbs

Pengertian Causative Verb!

Causative verb adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subject tidak bertanggung jawab langsung terhadap aksi yang terjadi melainkan seseorang atau sesuatu yang lain yang melakukan aksi tersebut.

Fungsi & Rumus Causative Verbs
Kalimat causative verb terbagi menjadi 2 macam, yaitu active (aktif) dan passive (pasif). Pada kalimat active causative verb, agent yang mengerjakan aksi diketahui. Sebaliknya, pada kalimat passive causative verb, agent biasanya tidak disebutkan. Let, make, have, & get merupakan causative verb yang umum digunakan, ada yang menggunakan action verb berupa bare infinitive (infinitive without to) dan ada pula yang to infinitive.
·         Let
Causative ‘let’ digunakan untuk menunjukkan jika seseorang membolehkan atau mengijinkan subjek untuk melakukan sesuatu.
Rumus:
S + (Let/Lets) + Agent + Action Verb (Bare Infinitive)
Contoh :
1.  My mother lets me choose the dress. (Ibu saya mengizinkan saya memilih gaun)
2.  Gino lets Gito borrow his pen. (Gino mengizinkan Gito meminjam pena nya).
3.  Miss. Hermina will let me take the day off. (Miss. Hermina akan mengizinkan saya mengambil hari libur).
4.  I let my sister take the present. (Saya mengizinkan saudara perempuan saya mengambil kado).
5.  Please, never let him go. (Tolong, jangan biarkan dia pergi)

     ·         Make
Causative ‘make’ digunakan untuk menunjukkan jika seseorang meminta atau memaksa subjek melakukan sesuatu. ‘Make’ hanya dapat digunakan dalam bentuk aktif (active causative)
Rumus:
S + (Make/Makes/Made) + Agent + Action Verb (Bare Infinitive)
Contoh :
1.  I made my computer work. (Saya membuat komputer saya berfungsi)
2.  Habibie and ainun movie makes me cry. (Film Habibie dan Ainun membuat saya menangis)
3. Tian make his sister do his homework. (Tian meminta/memaksa saudara perempuannya mengerjakan PR-nya)
4. Mr. Pradikta always makes the students happy. (Mr. Pradikta selalu membuat murid-murid senang)
5. Anggi makes her fiance carry her shopping bags. (Anggi meminta tunangannya membawa tas belanjaannya)

·         Have
Causative ‘have’ digunakan untuk menunjukkan jika seseorang memberikan tanggung jawab kepada subjek untuk melakukan sesuatu. ‘Have’ dapat digunakan dalam bentuk aktif maupun pasif.

Rumus active causative:
S + (Has/Have/Had) + Agent + Action Verb (Bare Infinitive) + Object

Rumus passive causative:
S + (Has/Have/Had) + Object + Action Verb (V3)

Contoh :
Active causative:
1.  I have her clean the house. (Saya meminta kepadanya untuk membersihkan rumah)
2.  Robb had his son take the glass. (Robb meminta anak laki-lakinya mengambilkan gelas)
3.  Mr. Crab had the interior designer decorate his house yesterday. (Mr. Crab meminta desainer interior mendekorasi rumahnya kemarin)
4.  Ryan have Heru wash his motorcycle. (Ryan meminta Heru mencuci motornya)
5.  Nina had her mother take her student report book. (Nina meminta ibunya mengambil rapornya)

Passive causative
1.  I have the house cleaned by her. (Saya meminta rumah dibersihkan olehnya)
2.  Robb had the glass took by his son. (Robb meminta gelas diambilkan oleh anak laki-lakinya)
3.  Mr. Crab had his house decorated by the interior designer yesterday. (Mr. Crab meminta rumahnya di dekorasi oleh desainer interior kemarin)
4.  Ryan have his motorcycle washed by Heru. (Ryan meminta motornya dicuci oleh Heru)
5. Nina had her student report book took by her mother. (Nina meminta rapornya diambil oleh ibunya)

·         Get
Causative ‘get’ digunakan untuk menunjukkan jika seseorang meyakinkan subjek untuk melakukan sesuatu. Serupa dengan causative ‘have’, namun ‘get’ memiliki pola kalimat yang berbeda. ‘Get’ dapat digunakan dalam bentuk kalimat aktif maupun kalimat pasif.

Rumus active causative:
S + (Get/Gets/Got) + agent + action verb (to infinitive)

Rumus passive causative:
S + (Get/Gets/Got) + object + action verb (V3)

Contoh :
Active Causative:
1. Hendro got his brother to buy him a burger. (Hendro menyuruh saudara laki-lakinya membelikannya burger)
2.  Rianti gets Lionel to wash her car. (Rianti menyuruh Lionel mencuci mobilnya)
3.  Lyanna got her dog to chase the boy. (Lyanna menyuruh anjingnya mengejar anak laki-laki itu)
4.  I get you to do my homework. (Saya menyuruh kamu mengerjakan PR saya)
5. My father gets me to finish the job. (Ayah saya menyuruh saya untuk menyelesaikan pekerjaannya)

Passive causative:
1.  Hendro got his burger eaten by his brother. (Hendro mendapati burgernya dimakan saudara laki-lakinya)
2.  Rianti gets her car washed. (Rianti mendapati mobilnya dicuci)
3. Lyanna got the boy chased by her dog. (Lyanna mendapati anak laki-laki itu dikejar oleh anjingnya)
4.  I get my homework done. (Saya mendapati PR saya selesai dikerjakan)
5.  My father gets the job finished. (Ayah saya mendapati pekerjannya selesai)




Referensi :
http://www.bigbanktheories.com/pengertian-dan-contoh-lengkap-penggunaan-causative-verb/
https://www.wordsmile.com/pengertian-rumus-contoh-kalimat-passive-voice
http://nikenwp.blogspot.com/2015/04/passive-voice-causative-have.html

Senin, 09 Juli 2018

RELATIVE CLAUSES


Relative clause merupakan klausa dependen yang berfungsi menerangkan kata benda sehingga di dapat informasi yang jelas mengenai benda tersebut. Ada 5 jenis kata penghubung yang dipakai untuk menghubungkan antar klausa yaitu Who, Whom, Whose, Which, dan That.
1.    Who digunakan untuk menggantikan subjek orang yang terdapat di klausa sebelumnya.
Contoh :
  -    The girl who is walking is my little sister.
            (gadis yang sedang berjalan itu adalah saudara perempuanku)
       -    I talked the woman who sat next to me.
            (Aku berbicara dengan orang yang duduk disebelahku)
       -    My bestfriend married a man who was my boyfriend.
            (Sahabatku menikah dengan lelaki yang dulunya adalah pacarku)
     
   2. Whom digunakan untuk menggantikan objek orang, bukan benda. Perbedaan antara relative pronoun who dan whom adalah kata setelahnya. Jika who harus diikuti verb, maka whom harus diikuti subject.
Contoh :
  -   The girl whom I met yesterday is my little sister.
       (gadis yang saya temui kemarin adalah saudara perempuanku)
  -   The kid was speaking at the man whom I danced with.
            (Anak itu berbicara dengan pria yang berdansa denganku)
       -   Yasmin was sitting beside the girl whom her grandma was hospitalized.
     (Yasmin duduk disebelah gadis yang neneknya sedang di rawat di rumah sakit)

     3.  Whose digunakan untuk menjelaskan kepemilikan seseorang.
Contoh :
  -   I met my little sister whose bag is red.
      (saya bertemu adik perempuanku yang mempunyai tas berwarna merah).
  -   We helped the man whose house fired.
           (Kita membantu pria yang rumahnya kebakaran)
       -   The teacher angry to the students whose shoes is not in black.
      (Guru memarahi murid yang sepatunya tidak berwarna hitam)

   4. Which digunakan untuk menggantikan subject dan object yang berbentuk kata benda selain manusia.
Contoh :
  -   This is the music which I always listen.
           (ini adalah musik yang selalu aku dengarkan)
       -   I’ve got so much troubles which are caused by my sister.
     (aku mendapat banyak masalah yang disebabkan oleh adikku)
  -  The book which has thousands pages in the library was read by me all weeks.
     (Buku yang memiliki ribuan halaman di perpustakaan telah terbaca olehku seminggu penuh)

   5. That digunakan untuk menjelaskan orang sebagai subject, orang sebagai object, dan benda.
Contoh :
  -   The girl that I talked will married next month.
           (gadis yang saya bicarakan akan menikah bulan depan)
       -   The fruits that I bought in supermarket were expensive.
           (Buah-buahan yang aku beli di supermarket sangat mahal)
       -   I lost the book that I borrowed from my friend
           (Aku menghilangkan buku yang aku pinjam dari temanku)


A.   Relative pronoun (person & non person, possessive)


  Relative Pronoun adalah Conjunction (kata hubung) yang sekaligus berfungsi menggantikan posisi subjek atau objek dalam rangkaian Adjective Clause. Relative Pronoun disebut juga sebagai Relative Clause. Sedangkan Relative Adverb adalah Conjunction (kata hubung) yang sekaligus berfungsi menggantikan posisi subjek atau objek dalam rangkaian Adverbial Clause.
Penggunaan Relative Pronoun.
  • Relative Pronoun sebagai pengganti subjek.
Conjunction yang digunakan adalah (WHO,THAT,WHICH)
Dalam bahasa Indonesia relative pronoun (WHO,THAT,WHICH) bermakna “YANG”.
WHO/THAT untuk subjek orang (Person)
Contoh kalimat :
   -   M : The old man is not working in this company anylonger.
             S : He got’s fired for not doing his job well.
           *The old man who/that got’s fired for not doing his job well is not working in this company anylonger.

WHICH/THAT untuk subjek bukan orang (Non Person)
Contoh kalimat:
  -   M : The articles won’t be published soon.
      S : They need to be edited.
     *The article that need to be editednwon’t be publised soon.
  • ·         Relative Pronoun pengganti kepemilikan .
Conjunction yang digunakan adalah WHOSE.
Relative Pronoun WHOSE digunakan untuk menggantikan Possessive Adjective ( kata ganti milik) dari kata ganti utama ( Main Noun ). Relative Pronoun WHOSE harus diikuti kata benda .
Relative Pronoun WHOSE bisa digunakan untuk orang (person) atau selain orang (non person).
Contoh kalimat :
  -    M : The plane is danger.
            S : Its landing wels can not work properly.
         * The plane whose landing wels can not work properly is danger.

Note : Khusus untuk kata benda utama (main noun) yang berasal dari kata benda bukan orang ( non person ), maka untuk menyatakn makna kepemilikan (possessive meaning) bisa menggunakan Possessive Adjective (kata ganti milik) atau "the noun of the noun".
Contoh kalimat : 
  -   M : When was the building built ?
           S 1: Its pillar have been cracked.
         * When was the building whose pillars have been cracked built ?
           S 2 : The pillars of it have been cracked.
         *When was the building, the pillars of which have been cracked, build ?

     B.  Restrictive and Non-Restrictive Clause

RESTRICTIVE CLAUSE
Restrictive artinya adalah membatasi. Restrictive Clause adalah klausa yang membatasi atau menentukan arti dari sebuah kata benda (noun) atau frasa kata benda (noun phrase) dan menyajikan informasi penting tentang kata benda (noun) dalam kalimat tersebut. Restrcitive Clause tidak dipisahkan dengan tanda koma (,) dalam sebuah kalimat. Restrictive Clause juga disebut dengan klausa atau frasa penting.
Contoh Restrictive Clause :
  -   The student who sits in the back of the room asks a lot of questions.
(Siswa yang duduk di belakang ruangan mengajukan banyak pertanyaan).
    -  The result that we have decided in today’s meeting will give positive change to our environment.
   (Hasil yang telah kita putuskan dalam rapat hari ini akan memberikan perubahan positif terhadap lingkungan kita)
       -  The author whose novel I always read has won many prizes for his work.
    (Penulis yang novelnya selalu saya baca telah memenangkan banyak penghargaan untuk kerjanya)
       -   The journalist whose story I read yesterday has won prizes for her work.
      (Wartawan yang kisahnya saya baca kemarin telah memenangkan hadiah untuk karyanya).
  -   The results that I obtained may invoke positive social change.
          (Hasil yang saya peroleh dapat memicu perubahan sosial yang positif).

Ketika Relative Pronoun berfungsi sebagai objek dari kalimat, Relative Pronoun tersebut dapat (dan biasanya) dihilangkan dari Relative Clause.
Contoh :
 -  The result that we have decided in today’s meeting will give positive change to our environment.
  (Hasil yang telah kita putuskan dalam rapat hari ini akan memberikan perubahan positif terhadap lingkungan kita)
       -  The pizza that I ordered some hours ago did not arrive on time.
      (Pizza yang saya pesan beberapa jam yang lalu tidak sampai tepat waktu)
    -  The participants who join the competition come from many schools in our region.
      (Para peserta yang mengikuti perlombaan datang dari berbagai sekolah di wilayah kita)

NON-RESTRICTIVE CLAUSE
Non-Restrictive Clause adalah klausa yang menambahkan informasi dalam sebuah kalimat. Non-Restrictive Clause biasanya berupa sebuah Proper Noun (kata benda yang berupa nama dari orang, tempat, atau objek tertentu) atau Common Noun (kata benda umum) yang merujuk kepada orang, benda, atau kejadian tertentu.
Non-Restrictive Clause menggunakan tanda koma (,) untuk menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan oleh klausa ini adalah informasi tambahan. Tanda koma (,) tersebut berfungsi sebagai tanda pemisah bahwa informasi yang diapit oleh tanda koma tersebut merupakan informasi tambahan dalam kalimat. Jika informasi yang berada dalam tanda koma tersebut dihilangkan, para pembaca akan masih mengerti arti dari keseluruhan kalimat. Non-Restrictive Sentence disebut juga klausa atau frasa kurang penting.
Contoh Non-Restrictive Clause:
  -   I want to thank my mother, Nala, for all their love and support for me.
     (Saya ingin berterima kasih kepada ibu saya, Frieda dan Nala, atas semua kasih sayang dan dukungan untuk saya)
Jika Non-Restrictive Clause dihilangkan, maka:
 -   I want to thank my mother for all their love and support for me.
    (Saya ingin berterima kasih kepada ibu saya atas semua kasih sayang dan dukungan untuk saya)
 -  Her hypothesis, which my friend tested throughout the research, was rejected by her advisor.
  (Hipotesisnya, yang teman saya uji melalui penelitian, ditolak oleh pembimbingnya)
Jika Non-Restrictive Clause dihilangkan, maka:
  -   Her hypothesis was rejected by her advisor.
          (Hipotesisnya ditolak oleh pembimbingnya)
       -   I have found the learning journal, which I have been looking for.
           (Saya telah menemukan jurnal pembelajaran, yang telah saya cari – cari)
Jika Non-Restrictive Clause dihilangkan, maka:
  -   I have found the learning journal.
           (Saya telah menemukan jurnal pembelajaran)

Jika kata ‘that’ terkadang digunakan dalam Restrictive Clause, maka kata tersebut tidak digunakan dalam Non-Restrictive Clause. Perhatikan contoh berikut ini : 
BENAR : My uncle had to fix his printer, which he bought less than three months ago.
(Paman saya harus memperbaiki printernya, yang dia beli kurang dari tiga bulan lalu)
SALAH : My uncle had to fix his printer, that he bought less than three months ago.
     (Paman saya harus memperbaiki printernya, yang dia beli kurang dari tiga bulan lalu)

Relative Pronoun tidak dapat dihilangkan dalam Non-Restrictive Clause. Perhatikan contoh di bawah ini : 
- BENAR : My uncle had to fix his printer, which he bought less than three months ago.
(Paman saya harus memperbaiki printernya, yang dia beli kurang dari tiga bulan lalu).
SALAH : My uncle had to fix his printer, he bought less than three months ago. (Paman saya harus memperbaiki printernya, dia beli kurang dari tiga bulan lalu.





Referensi :
http://grammarbahasainggris.net/pengertian-relative-clause-serta-contoh-kalimat-dan-soal.html
https://www.e-sbmptn.com/2014/11/pengertian-relative-clause-dan-contohnya.html
http://ruangseni.com/definisi-restrictive-nonrestrictive-clause-serta-penjelasan/
https://www.juraganles.com/2016/05/pembahasan-adjective-clause-dan-penggunaan-relative-pronoun.html